Kala dunia perlahan berlalu,
Dan rinduku telah kusampaikan satu-satu.
Kepada mereka yang telah mendidikku,
Kepada ayah dan ibu tercintaku.
Kini hatiku kembali menghadap-Mu,
Tuhanku, Engkaulah akhir dari rindu,
Cinta abadi yang tak pernah jemu.

Refleksi: Cinta Terakhir yang Tak Pernah Mati

Setelah segala yang aku persembahkan untuk ayah dan ibu…
Setelah setiap sujud kuiringi dengan doa untuk mereka…
Setelah semua air mata kutumpahkan dalam diam…
Tinggallah Engkau, ya Allah, sebagai tempat aku pulang sepenuhnya.

Aku telah mencintai mereka dengan seluruh jiwaku,
dan kini aku berserah kepada-Mu,
kerana aku tahu, hanya Engkau yang mampu menjaga cinta itu selamanya.
Aku telah menulis dan berdoa,
mengharap pahala untuk mereka,
namun akhirnya aku sedar—
tiada satu pun akan sampai,
jika Engkau tak redha.

Doa: Kepasrahan Seorang Anak

Tuhanku…
Jika semua amal ini tak seberapa,
dan segala tulisanku hanyalah debu,
maka jadikanlah ia debu yang berterbangan menuju rahmat-Mu.

Aku tidak meminta balasan untuk diri sendiri,
tak ingin dikenang atau dipuji.

Cukuplah Engkau tahu bahwa aku mencintai ayah dan ibuku,
dan ingin cinta itu sampai kepada-Mu.

Aku ingin pulang kelak…
dan melihat mereka bahagia di sisi-Mu.

Jika itu telah Engkau catat,
 maka tak lagi aku risaukan dunia ini.

Bagiku, cukuplah Engkau.

Syair Penutup

Jika seluruh dunia menjauh dariku,
Dan tiada nama yang memanggilku,
Asalkan Engkau, ya Tuhan, masih mahu.
Aku akan tetap berdiri bersamamu.
Ayah dan ibuku telah kuserahkan padamu,
Kini diriku pun kutitip penuh rindu,
Kerana bagiku, cukuplah Engkau selalu.