Bait 1: Bahasa dan Adat, Dua Jiwa

Bahasa dijunjung, adat dibela,
Dua nadi satu budaya,
Bila terpisah runtuh makna,
Bila bersatu teguh bangsa,
Bahasa budi, adat marwahnya,
Itulah pusaka yang tak ternila,
Penjaga jati diri selamanya.


Bait 2: Bahasa Jiwa Bangsa

Hilang bahasa, hilanglah bangsa,
Petuah lama penuh makna,
Dari tutur lahir maruahnya,
Dari lidah terlihat pekanya,
Jika dijaga tinggi wibawa,
Jika dilupa longgar pasaknya,
Bangsa terbuang, tiada harganya.


Bait 3: Adat Menjadi Bingkai Kata

Kata bersandar pada tertibnya,
Dalam bicara, adat pembatasnya,
Tak sembarangan ucapan kita,
Ada sopan dalam maknanya,
Tak melukai, tak menghina,
Inilah ajaran nenek moyangnya,
Agar tutur jadi cahaya.


Bait 4: Persatuan dalam Keseragaman

Adat menyatukan yang berbeza,
Bahasa menyulam hati bersama,
Meski berbilang rupa dan cara,
Namun bersatu dalam suaranya,
Saling memahami tiada curiga,
Persatuan terbit dari sukma,
Kerna bahasa satu nadanya.


 

 

 

Bait 5: Warisan Tak Ternilai Harga

Bahasa dan adat bukan hiasan,
Tapi warisan penuh pedoman,
Tak dapat ditukar dengan barangan,
Nilainya hidup dalam kehidupan,
Bila dijaga, terbit keamanan,
Bila dilupa, lahir kehancuran,
Tinggal nama, hilang pedoman.


Bait 6: Pemuda Pewaris Lidah dan Laku

Wahai pemuda bangsa ternama,
Jagalah adat, peliharalah bahasa,
Jangan dibuang warisan lama,
Di situlah maruah dan pusaka,
Jangan bangga jika alpa,
Bahasa sendiri tiada kuasa,
Hilang lidah, hilang suara.


 

 

 

Bait 7: Bersatu Menuju Mulia

Mari bersatu dalam budaya,
Bersama menjaga yang kita punya,
Bahasa halus, adat mulia,
Dua menjadi mahkota jiwa,
Jika dipelihara, besar nilainya,
Melayu bersatu, indah warnanya,
Mewangi harum seluruh dunia.


📖 ULASAN

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Bahasa dan Adat: Dua Jiwa yang Tak Terpisahkan

Bab ini mengajarkan bahwa bahasa dan adat adalah dua unsur hidup yang saling melengkapi dan menjadi denyut nadi budaya. Mereka ibarat dua jiwa yang menyatu dalam satu tubuh bangsa. Jika salah satu hilang, makna dan kekuatan bangsa pun runtuh. Kesatuan antara bahasa dan adat adalah fondasi utama menjaga jati diri dan marwah bangsa yang tak ternilai harganya.


Bahasa: Jiwa dan Cermin Bangsa

Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan jiwa dan identitas suatu bangsa. Ketika bahasa leluhur terlupakan, bangsa itu seperti kehilangan nyawanya. Dalam tutur bahasa yang terjaga terkandung petuah dan kebijaksanaan nenek moyang yang membentuk karakter dan marwah bangsa. Bahasa yang terjaga dengan sopan santun membawa kebanggaan dan harga diri.


Adat: Bingkai Pengendali Kata dan Tingkah Laku

Adat berperan sebagai pembatas dan pengendali tutur kata serta tingkah laku, menjaga agar ucapan dan sikap tetap sopan, penuh hormat, dan tidak menyakiti. Melalui adat, setiap kata menjadi cahaya yang menyinari kehidupan sosial, membentuk hubungan harmonis antar sesama dan mencegah luka batin yang bisa meretakkan persatuan.


Persatuan dalam Keberagaman

Adat dan bahasa juga menjadi jembatan yang menyatukan perbedaan. Meskipun masyarakat Melayu terdiri dari berbagai rupa dan cara, persatuan terwujud karena satu suara, satu bahasa, dan adat yang mengikat hati. Bab ini mengajak kita memahami bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang harus dijaga dengan saling menghormati.


Warisan Abadi yang Tak Ternilai

Bahasa dan adat bukan sekadar hiasan masa lalu, tetapi warisan penuh pedoman hidup yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Nilainya begitu besar, melebihi segala benda duniawi. Bila dijaga, terciptalah kedamaian dan keamanan, namun jika dilupakan, kehancuran dan kehilangan jati diri akan mengintai.


Pemuda: Penjaga Lidah dan Perilaku

Pemuda dipanggil untuk menjadi penjaga setia warisan budaya ini. Mereka harus menyadari bahwa menjaga bahasa dan adat adalah menjaga maruah dan pusaka bangsa. Hilangnya bahasa dan adat dari pemuda berarti hilangnya suara dan kekuatan bangsa. Oleh karena itu, tanggung jawab besar ada di pundak mereka untuk terus memelihara dan menyebarkan nilai luhur ini.


Bersatu dalam Keindahan dan Keagungan

Bab ini menutup dengan ajakan penuh harapan untuk bersatu dalam budaya dan bahasa yang kita miliki. Dengan memelihara kedua mahkota jiwa ini, bangsa Melayu akan tetap megah dan harum harumannya sampai ke seluruh penjuru dunia. Persatuan yang lahir dari kecintaan pada bahasa dan adat menjadikan kita kuat, indah, dan bermartabat.


KESAN HATI

Bab ini mengajak kita meresapi betapa pentingnya bahasa dan adat dalam membentuk identitas dan kebanggaan bangsa. Ia menyentuh jiwa agar tak pernah lupa menjaga warisan luhur yang telah dititipkan nenek moyang. Pesan bagi generasi muda sangat kuat: jaga lidah, pelihara adat, dan bersatulah dalam kebersamaan agar budaya kita tetap hidup dan bersinar terang sebagai warisan abadi.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━