Bait 1: Rumah Tangga, Lembah Bermula

Rumah tangga asas budaya,
Tempat bermula hidup bermakna,
Adat ditanam sejak mula,
Dari akad hingga bicara,
Sopan santun jadi pelita,
Suami istri saling menjaga,
Itulah tanda rumah bahagia.


Bait 2: Akad Bukan Sekadar Janji

Akad nikah bukan sekadar kata,
Tapi amanah suci mulia,
Berlandas syariat bersulam adatnya,
Ada petuah, ada tertibnya,
Bukan sekadar ikut rasa,
Tapi bermula tanggung jawabnya,
Membangun rumah penuh cahaya.


Bait 3: Adat Memagar Tingkah dan Tata

Dalam rumah ada tertibnya,
Anak dan istri tahu batasnya,
Suami pemimpin penuh cinta,
Istri penyejuk penenang jiwa,
Anak dididik budi bahasanya,
Semuanya tunduk pada tata,
Agar tak runtuh nilai keluarga.


Bait 4: Sopan Santun Jadi Warna

Sopan santun bukan hias semata,
Tapi pelindung dari sengketa,
Bila bicara dijaga nada,
Bila berselisih lunak cara,
Marah dibendung dengan peka,
Adat membimbing hati terbuka,
Menyulam cinta sepanjang masa.


 

 

 

Bait 5: Petuah Lama Masih Terpakai

Petuah lama jangan dilupa,
Banyak hikmah di dalamnya,
Tentang sabar dan juga reda,
Tentang hormat antara jiwa,
Jika diikuti hidup terjaga,
Tiada bercerai, tiada nestapa,
Rumah tangga pun jadi surga.


Bait 6: Adat Menjadi Asas Didikan

Dalam rumah mula didikan,
Anak belajar dengan pandangan,
Lihat adab ayah dan bonda,
Dari ucapan sampai peraga,
Adat ditanam dalam ingatan,
Menjadi bekal masa hadapan,
Agar budaya terus bertahan.


 

 

 

 

Bait 7: Rumah Tangga, Cermin Bangsa

Rumah tangga cermin bangsa,
Bila beradat tinggi wibawa,
Bila bersopan mulia makna,
Dari keluarga lahir mulanya,
Masyarakat pun rasa bahagia,
Bangsa pun harum namanya,
Kerna berakar adat tercinta.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


📖 ULASAN

━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Rumah Tangga: Titik Awal dan Pusat Budaya

Bab ini menegaskan bahwa rumah tangga adalah pondasi utama dan tempat lahirnya budaya serta adat yang menjadi nadi sebuah bangsa. Dari sinilah nilai-nilai luhur ditanam dan diwariskan secara langsung. Rumah tangga yang dibangun dengan landasan adat dan sopan santun menjadi cerminan masyarakat yang harmonis dan bangsa yang berwibawa.


Akad Nikah: Lebih dari Sekadar Janji

Akad nikah bukanlah ritual kosong, melainkan janji suci yang berlandaskan syariat dan dibalut dengan adat budaya. Ia membawa tanggung jawab besar yang harus dijalani dengan penuh kesungguhan dan cinta. Kesadaran akan amanah ini menjadi awal dari rumah tangga yang penuh cahaya dan keberkahan.


Adat sebagai Penjaga Tertib dan Tata

Dalam kehidupan rumah tangga, adat berperan sebagai pagar yang menjaga tingkah laku dan tata krama. Setiap anggota keluarga memiliki peran dan batas yang jelas, sehingga keharmonisan terjaga. Suami sebagai pemimpin yang penuh cinta, istri sebagai penenang jiwa, dan anak-anak yang dididik dengan budi bahasa adalah cerminan keluarga yang rukun dan kuat.


Sopan Santun: Pelindung Cinta dan Kedamaian

Sopan santun bukan hanya hiasan, tetapi pelindung utama agar konflik dan perselisihan tidak merusak kehangatan keluarga. Nada bicara dijaga, emosi dikendalikan, dan hati terbuka menjadi kunci agar cinta selalu terjaga. Adat menjadi pembimbing halus yang menyejukkan setiap langkah bersama.


Petuah Lama: Hikmah yang Tak Pernah Usang

Petuah-petuah lama yang diwariskan oleh nenek moyang mengandung hikmah mendalam tentang kesabaran, rasa hormat, dan ketulusan. Petuah ini tetap relevan dan menjadi pegangan dalam menghadapi dinamika rumah tangga. Dengan mengikuti nilai-nilai ini, rumah tangga menjadi surga kecil yang penuh kedamaian dan kasih sayang.


Adat sebagai Bekal Pendidikan Anak

Rumah tangga adalah sekolah pertama bagi anak-anak untuk belajar adat dan budi pekerti. Melalui contoh nyata dari orang tua, anak-anak menanamkan nilai budaya yang akan menjadi bekal mereka di masa depan. Ini memastikan bahwa adat istiadat akan terus hidup dan berkembang di generasi yang akan datang.


Rumah Tangga: Cermin dan Harapan Bangsa

Keluarga yang menjunjung adat dan menjaga sopan santun adalah cermin bangsa yang berwibawa. Dari sinilah lahir masyarakat yang bahagia dan bangsa yang harum namanya. Bab ini mengajak kita untuk menyadari bahwa kejayaan bangsa bermula dari kuatnya akar budaya dalam rumah tangga yang kita bina.


KESIMPULAN MENYENTUH

Bab 5 Syair 7 ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga adat dalam rumah tangga sebagai tonggak utama kelangsungan budaya dan marwah bangsa. Dengan menanamkan nilai-nilai sopan santun, tanggung jawab, dan kasih sayang berdasarkan adat, keluarga menjadi tempat suci yang melahirkan generasi bermartabat dan bangsa yang kuat. Rumah tangga yang beradat adalah rumah tangga yang penuh berkah dan menjadi pelita kehidupan.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━